- Jenis Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen bervariasi sesuai dengan jenis perilaku pembeliannya. Pembelian yang kompleks dan mahal mungkin lebih banyak pertimbangan dalam membeli produk dan melibatkan lebih banyak peserta.
Assael di dalam Kotler (2000:202) membedakan 4 jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dan derajat perbedaan antara berbagai merek, yaitu:
Perilaku Pembelian |
- Perilaku pembelian kompleks. Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko, dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. Biasanya konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk dan harus banyak belajar.
- Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian (disonansi). Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko.
- Perilaku pembelian menurut kebiasaan Perilaku konsumen dalam hal ini tidak melalui urutan kepercayaan/ pendirian perilaku normal. Para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi karakteristiknya, membuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli. Tetapi, mereka merupakan penerima informasi pasif ketika mereka melihat iklan televisi atau iklan di media cetak.
- Perilaku pembelian yang mencari variasi Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Disini, konsumen dilihat banyak melakukan peralihan merek. Pemilihan merek terjadi karena alasan untuk variasi dan bukan karena ketidakpuasan.
- Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler, dkk. (2008:179) ada beberapa tahapan dalam proses keputusan pembelian konsumen, yaitu:
- Pengenalan kebutuhan. Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan; pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, sex) timbul pada tingkat yang lebih tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal.
- Pencarian informasi. Konsumen yang tertarik mungkin akan mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information search).
- Evaluasi alternative. Dalam hal ini, pemasar harus mengetahui tentang evaluasi alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.
- Keputusan pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.
- Perilaku pasca pembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Jika produk tidak memenuhi ekspetasi, konsumen kecewa; jika konsumen memenuhi ekspetasi, konsumen puas; jika konsumen melebihi ekspetasi, konsumen sangat puas.
Keren nih tips tipsnya terkhusus buat mereka yg memiliki sebuah online shop...
ReplyDeleteUdah brp hari review GAnya sob? Semoga lekas diterima yah :)
Happy blogging
Makasih Sob, atas kunjungannya..
DeleteHahhaaha, dah lama sih.. Tapi tetap ja ditolak..
Tapi kita tetap optimis kog, yeah seperti Sobat..
Happy blogging too.