3/25/2013

Teori Budaya Organisasi

      Sobat pembaca, menurut Feldmen (1966), budaya terdiri dari sikap belajar, kepercayaan dan tingkah laku yang merupakan ciri dari sebuah masyarakat, individu, atau sebuah populasi. Budaya berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam bentuk tulisan dan lisan. Budaya juga menggambarkan karya manusia seperti seni, musik, literatur, dan arsitektur. Budaya juga dapat berbentuk non materi, meliputi hasil ciptaan yang bersifat abstrak seperti nilai-nilai, kepercayaan simbol, norma-norma, adat istidat, dan peraturan institusional.
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
      Budaya dipandang sebagai:
  1. Nilai-nilai atau norma yang merujuk kepada bentuk pernyataan tentang apa yang dapat dan apa yang tidak dapat dilakukan oleh anggota organisasi.
  2. Sebagai asumsi yang merujuk kepada hal-hal apa saja yang dianggap benar atau salah
      Pengertiannya, bahwa aturan yang menyatakan suatu sikap dan perilaku yang menuntun dan mendorong anggota masyarakat untuk melakukan segala sesuatunya secara benar, serta menghambat dan menghalangi orang untuk tidak berbuat sesuatu yang salah. Dan dengan adanya rujukan yang menyatakan kebenaran dan kesalahan, tindakan anggota masyarakat akan selalu dituntun rambu-rambu nilai dan norma tersebut.
      Budaya dapat dipandang dari tingkat: 
  1. Artefak dan kreasi, seperti seni, teknologi atau perilaku yang diamati.
  2. Nilai-nilai, yaitu norma-norma kelompok dalam bentuk konsensus sosial atau lingkungan fisik.
  3. Asumsi-asumsi, yaitu kepercayaan, persepsi, perasaan yang menjadi sumber tindakan dalam hubungan antar manusia dengan lingkungan sifat kodrati manusia, aktifitas manusia (Lindsay, 1997)
      Maksudnya adalah budaya merupakan tradisi yang direfleksikan dalam penerapan nilai-nilai atau norma-norma kaidah yang berlaku dalam suatu masyarakat baik didalam bertingkah laku, bekerja, serta berkomunikasi didalam lingkungan berdasarkan ciri dan karakteristik masyarakat tersebut.
      Konsep dari suatu budaya organisasi adalah pertimbangan penggunaan nilai-nilai, simbol, dan beberapa faktor dalam budaya berkomunikasi kepada karyawan didalam mencapai tujuan organisasi, (Moorhead dan Griffin, 1991). Artinya bahwa ada beberapa satuan nilai yang diberikan individu dalam perusahaan. Nilai-nilai itu adalah yang baik, yang dapat diterima dalam bentuk perilaku dan apa yang sulit diterima oleh perilaku.
logoblog

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.

loading...