3/04/2013

Faktor-faktor Motivasi Kerja

Faktor Motivasi Kerja
Faktor Motivasi Kerja
      Sobat semua, motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor-faktor organisasional. Yang tergolong pada faktor-faktor yang sifatnya individual adalah kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitudes), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan yang tergolong pada faktor-faktor yang berasal dari organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervision), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job it self).
      Sejumlah teori telah dikembangkan para sarjana untuk menjelaskan motivasi pekerja dalam organisasi. Teori-teori itu dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, yakni: 
  • Conten. Teori ini meliputi teori-teori kebutuhan, antara lain dari Maslow. Teori kebutuhan ini menjelaskan bahwa perilaku manusia didorong oleh stimuli internal (kebutuhan-kebutuhan) tertentu. Oleh karena itu teori ini lebih memperhatikan sebab-sebab internal dan eksternal perilaku (needs dan incentives). Ada tiga variabel utama dalam menjelaskan perilaku pekerja, yaitu: 
  1. Employee needs. Seorang pekerja mempunyai sejumlah kebutuhan yang hendak dipenuhi, yang berkisar pada: (a) eksistence (biological and safety), (b) relatedness (affection, companionship, and influence), dan (c) growth (achievement and self-actualization). Ini semua merupakan stimuli internal yang menyebabkan perilaku; 
  2. Organizational incentives. Organisasi mempunyai sejumlah rewards untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pekerja. 
  3. Perceptual outcomes. Pekerja ini biasanya mempunyai sejumlah persepsi mengenai: (a) nilai dari reward organisasi, (b) hubungan antara performance dengan rewards, dan (c) kemungkinan yang bisa dihasilkan melalui usaha-usaha mereka dalam performance kerjanya. 
  • Process. Teori proses lebih mengarahkan perhatiannya pada proses melalui para pekerja melalui para pekerja yang melakukan pilihan-pilihan motivasinya. Teori proses atau reinforcement menyatakan bahwa perilaku seorang pekerja dapat dikendalikan dengan rewards dan punishment (hukuman). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seorang pekerja dapat dihasilkan dan dipertahankan melalui penyokong luar atau rewards. Pendekatannya adalah carrot and stick, yang menggabungkan rewards dengan punishments.
      Nah, Sobat semua,.. Motivasi dari para pekerja akan saling berbeda, sesuai dengan tingkat pendidikan dan tingkat ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan semakin independen secara ekonomi, maka sumber motivasinya pun akan berbeda, tidak lagi semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tradisional, seperti formal authority and financial incentives, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan growth dan achievement.
logoblog

2 comments:

  1. Teoritis nya sangat bagus Sob, senang bacanya......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Sob..
      Kita coba menggunakan pendapat para ahli agar bisa mnjadi acuan bagi para Sobat yg mmbutuhkan rujukan ilmiah...
      Makasih banyak kunjungannya Sob...
      Jangan pernah jenuh ya...

      Delete

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.

loading...