Kepemimpinan (leadership) |
Sobat pembaca, setiap manusia pada hakekatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri dan selebihnya, itu tergantung pada sumber daya manusia itu sendiri. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus ada seseorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan individu kelompok, dan organisasi.
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula.
Menurut Stoner di dalam T. Hani Handoko (2002: 294) “Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pada kegiatan-kegiatan dari kelompok yang selalu berhubungan tugasnya”. Dari pengertian tersebut, ada 3 (tiga) implikasi dari pengertian kepemimpinan, yaitu:
- Kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan, pengikut.
- Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pimpinan dan anggota kelompok.
- Kepemimpinan selain pengarahan kepada bawahan atau pengikut, juga menggunakan pengaruh.
Mengacu pada pencapaian produktivitas kerja yang maksimum, H. B. Siswanto (2009: 154) memberikan batasan kepemimpinan yaitu:
kepemimpinan sebagai sifat dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek sefesien dan efektif untuk mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Pada kepemimpinan, faktor subjektivitas manajer tidak bisa terlepas dari kepribadiannya, yaitu arti yang telah dipengaruhi oleh lingkungan atau pendidikan serta kultur sosial. Permasalahan utama dari kepemimpinan adalah perkembangan keahlian yang memengaruhi para bawahan secara konstruktif untuk merealisasikan tujuan. Oleh karena itu, manajer yang berusaha memperbaiki kecakapannya untuk mempengaruhi bawahan harus paham akan dirinya sendiri, bawahan, kondisi dan lingkungan kerja, serta tekhnik komunikasi yang mampu memberikan pengaruh sehingga bawahan dengan ikhlas bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka dapat diidentifikasi unsur-unsur dalam kepemimpinan yaitu :
- Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang di sebut pemimpin (leader)
- Adanya orang lain yang dipimpin
- Adanya kegiatan menggerakan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan menggerakkan perasaan, pikiran dan tingkah laku.
- Adanya tujuan yang hendak dicapai baik dirumuskan secara sistematis maupun bersifat seketika.
- Berlangsung berupa proses di dalam kelompok/ organisasi, baik besar dan banyak maupun kecil dengan sedikit orang-orang yang dipimpin
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.