MANAJEMEN

Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upaya yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus mereka lakukan, menetapkan bagaimana cara melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektifitas dari usaha-usaha mereka. Selanjutnya perlu menetapkan dan memelihara pula suatu kondisi lingkungan yang memberikan responsi ekonomis, psikologis, sosial, politis dan sumbangan-sumbangan teknis serta pengendaliaanya
Manajemen berasal dari saduran Bahasa Inggris yaitu Management, yang terdiri dari dua suku kata yaitu to manage yang artinya mengatur, menata, mengelola. Dalam hal ini, kegiatan mengatur akan mengalami berbagai macam persoalan, menimbulkan berbagai masalah, proses dan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal mengatur, seperti apa yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur, apa tujuan pengaturan tersebut serta berbagai pertanyaan lain yang akan timbul. Manajemen juga akan menganalisa, menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran serta melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik, efektif dan efesien. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka perlulah terlebih dahulu memahami apa pengertian dari manajemen itu sendiri.

Seperti yang dikemukakan oleh Mary Parker di dalam T. Hani Handoko (2002: 8) mengemukakan defenisi manajemen sebagai “seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang untuk melaksanakan berbagai tugas yang diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas itu sendiri. Menurut Luther Gulick di dalam T. Hani Handoko (2002: 11) bahwa manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama agar lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Manajemen telah memenuhi persyaratan disebut sebagai bidang ilmu pengetahuan karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Namun, defenisi manajemen bisa saja diterima seperti itu tetapi juga bisa mempunyai pengertian yang lebih dari itu. Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Menurut James A.F. Stoner di dalam T. Hani Handoko (2002: 8) defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sunber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari defenisi tersebut, terlihat bahwa manajemen bukan hanya sekedar seni namun sebagai sebuah proses yang didalamnya terkandung sebuah cara yang sistematis untuk melakukan dan menyelesaikan pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ini mengandung arti bahwa organisasi apapun akan berupaya untuk mencapai berbagai hasil akhir yang maksimal dan memuaskan.
Kemudian H. B. Siswanto (2009: 7) juga mengatakan bahwa “Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi”. Batasan tersebut sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapa ditegaskan lebih lanjut arti yang detail mengenai pengetahuan, dan arti tentang sistematik dan organisasi yang digunakan dalam defenisi itu. Manajemen sebagai ilmu dapat dilihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh indra manusia. manajemen sebagai seni adalah mengenai bagaimana kemampuan dan keterampilan pribadi, sebagai ilmu manajemen merupakan suatu hal yang harus dipelajari terus menerus, sedangkan manajemen sebagai proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Dari berbagai uraian tersebut, yang paling utama adalah bagaimana manajemen itu sendiri sebagai sarana dalam mencapai tujuan yang hendak diwujudnyatakan, baik itu sebagai tujuan pribadi maupun tujuan bersama dalam suatu organisasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat tentang manajemen yang telah dituangkan, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada hakekatnya memiliki arti yang luas baik sebagai ilmu maupun sebagai suatu seni, namun yang pasti manajemen sangat berkaitan dengan organisasi, pencapaian tujuan, kerjasama dan pengarahan aktifitas-aktifitas manusia. Fungsi-fungsi Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, tetapi dalam hal ini belum ada persamaan pendapat para ahli menajemen tentang fungsi-fungsi itu. Hendri F. di dalam T. Hani Handoko (2002: 21) menyatakan bahwa “Fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah dan pengawasan”. Menyangkut tentang fungsi-fungsi manajemen, maka berikut ini penulis menyajikan pembagiannya menurut Malayu SP. Hasibuan (2000: 3), sebagai berikut: FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN George R. Terry Henry Fayol S.P. Siagian Luther Gullick Planning Organizing Actuating Controlling Planning Organizing Commanding Coordinating Controlling Planning Organizing Motivating Controlling Evaluation Planning Organizing Staffing Directing Commanding Coordinating Controlling Budgeting Jhon F. Mee Louis A. Allen M.C. Namara Koonztz Planning Organizing Motivating Controlling Leading Planning Organizing Controlling Planning Programming Budgeting System Planning Organizing Staffing Directing Controlling Oey Liang Gee W.H. Newman L.F. Urwick John D. Millet Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian Pengontrolan Planning Organizing Assembling Resources Directing Controlling Forecasting Planning Organizing Commanding Coordinating Controlling Directing Facilitating Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa para ahli mempunyai pendapat-pendapat yang berbeda tentang penjabaran fungsi-fungsi manajemen tergantung sudut pandang mereka, namun pada prinsipnya tidak merubah substansi yang diangkat yaitu bagaimana cara untuk mencapai kegiatan dengan melakukan kegiatan-kegiatan secara efektif dan efisien.
Penjabaran fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda dari para ahli tentunya memiliki alasan, yaitu:
  1. Perbedaan latar belakang para ahli, sehingga pendekatan yang dilakukan tidak sama;
  2. Adanya perbedaan terminologi di antara para ahli yang menyangkut konsep yang sama;
  3. Kompleksnya perusahaan yang diteliti maupun karena perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda;
  4. Deskripsi fungsi-funsi sangat subyektif, sehingga arti dan nilai dari fungsi tersebut dapat ditafsirkan berbeda-beda.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, perdebatan mengenai pembagian fungsi-fungsi manajemen sudah tidak diperlukan lagi. Yang paling penting, perlu kita ketahui bahwa pengertian fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan. Dalam prakteknya pembagian fungsi manajemen ini tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer (Top Manager, Middle Manager, dan Lower Manager) dalam aktivitasnya mencapai tujuan organisasi harus melaksanakan semua fungsi tersebut, hanya saja penekanannya yang berbeda-beda. Secara umum, adapun fungsi-fungsi manajemen dibagi dalam 4 kelompok besar yaitu:
  1. Perencanaan (Planning) yaitu fungsi perencanaan segala sesuatu tentang apa yang hendak dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Planning adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola pengarah untuk para pengambil keputusan sehingga terdapat koordinasi dari demikian banyak keputusan dalam suatu kurun waktu tertentu dan mengarah kepada tujuan yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses yang memungkinkan seorang manajer melihat kemasa depan dan menemukan berbagai alternatif arah kegiatan. Karena itu perencanaan merupakan nadi dari manajemen. Jadi perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang dilakukan secara efesien dan efektif guna mencapai tujuan. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan menempati posisi pertama dan utama diantara fungsi manajemen lainnya. Para ahli manajemen mengatakan bahwa apabila perencanaan telah selesai dilakukan dengan tepat dan benar, maka sebagian dari pekerjaan tersebut telah selesai dilaksanakan. Pengertian perencanaan bermakna sangat kompleks karena bisa dapat dilihat dari berbagai sudut pandang serta latar belakang yang mempengaruhi mereka untuk mendefenisikannya. Antara lain, perencanaan bisa berarti sebuah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu. Perencanaan bisa juga berarti sebuah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan bisa diartikan juga sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa defenisi tersebut, maka ada beberapa poin penting yang perlu dijadikan acuan dalam penyusunan rencana. Adapun poin-poin penting tersebut adalah : (1) Berhubungan dengan masa depan; (2) Seperangkat kegiatan yang dialokasikan ; (3) Proses dengan prosedur yang sistematis ; (4) Hasil serta tujuan yang ditetapkan sebelumnya. a) Ciri-ciri Perencanaan Adapun ciri-ciri perencanaan yang baik dan dipandang mampu mencapai tujuan adalah: (1) Harus didasari pada fakta dan data yang jelas telah terbukti kebenarannya; (2) Merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat kedepan; (3) Harus sanggup mengetahui kemungkinan-kemungkinan kesulitan yang akan muncul dan menyiapkan solusi penyelesaiannya; (4) Terdiri dari keputusan-keputusan yang diambil mendahului tindakannya; (5) Berhubungan dengan unsur-unsur perubahan. b) Jenis Perencanaan Perencanaan bila dilihat dari jenisnya, maka perencanaan dapat dibagi atas: 1) Top down planning, merupakan perencanaan yang dibuat ditingkat atas dan sesudahnya disampaikan kepada perencana ditingkat menengah dan tingkat bawah. Biasanya perencanaan seperti ini bersifat makro atau nasional. 2) Bottom up planning, adalah perencanaan yang dibuat ditingkat bawah dan sesudahnya disampaikan ketingkat yang lebih tinggi. Biasanya perencanaan yang seperti ini bersifat mikro. 3) Diagonal horizontal planning yaitu perencanaan yang dilaksanakan pada waktu penyusunan perencanaan lintas sektoral. Perencanaan yang demikian biasanya dilakukan oleh top level manajer yang membicarakan kebijakan-kebijakan makro serta penentuan kebijakan dasar. 4) Rolling plan merupakan perencanaan menggelinding yang dilakukan untuk perencanaan jangka menengah atau jangka panjang. Hal ini dilakukan setelah adanya pembabakan perencanaan. Jika periode pertama sasaran atau targetnya tidak tercapai, maka digelindingkan ke periode berikutnya hingga sasaran atau tujuan tersebut tercapai. c) Kategori Perencanaan dari Posisi Kelembagaan Dari sisi kategori posisi kelembagaan, perencanaan dapat dibagi atas dua kategori yaitu : 1) Perencanaan strategis (Strategic planning) yakni dilakukan oleh para perencana dengan memperhatikan visi dan misi lembaga yang dikaitkan dengan kepentingan stakeholder serta lingkungan internal dan eksternal lembaga yang diikuti oleh kajian isu-isu strategis bagi pengembangan prioritas lembaga dimasa depan. Perencanaan strategis ini biasanya dilakukan untuk jangka waktu minimum tiga tahun. 2) Perencanaan operasional (Operational planning) merupakan perencanaan internal organisasi yang biasanya terbatas pada mengendalikan proses transformasi sistem (input, proses dan output). 
  2. Pengorganisasian (Organizing) Merupakan fungsi pengorganisasian seluruh elemen-elemen yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Pengorganisasian lebih berorientasi pada tugas dimana otoritas, pengaruh, kekuatan, identifikasi, loyalitas serta tanggungjawab merupakan enam isitilah yang mempunyai arti khusus dalam pemikiran mengenai pengorganisasian. Konsep ini menyediakan fondasi-fondasi tambahan untuk desain organisasi. Organizing atau pengorganisasian merupakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sehingga hubungan satu dan lainnya dalam organisasi dipengaruhi oleh hubungan keseluruhan dalam sistem. Sebuah organisasi mempunyai sebuah misi sebagai alasan keberadaan dirinya. Misi dijalankan dan ditegakkan sebagai upaya mencegah organisasi dari pengabaian hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program-programnya. Misi organisasi sangatlah penting sebab digunakan untuk membatasi operasional. Fungsi pengorganisasian dan susunan kepegawaian berhubungan demikian erat, sehingga sering dibicarakan secara bersama-sama tanpa ada perbedaan diantaranya. Pengorganisasian memusatkan perhatiannya pada struktur dan proses alokasi tugas sasaran umum yang dapat dicapai, sedangkan susunan kepegawaian (staffing) menyangkut orang-orang dalam tugasnya.
  3. Pelaksanaan (Actuating) Merupakan fungsi penggerakan dan pengaktualisasian seluruh rencana melalui pemberdayaan dan penggerakkan seluruh potensi guna mencapai tujuan organisasi. Penggerakan adalah usaha membujuk orang melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan institusi. Menggerakkan diartikan memotifasi atau merangsang anggota kelompok untuk melaksanakan tugas secara antusias dan penuh semangat sebagai wujud dari kemauan yang baik. Tugas penggerakkan dilakukan oleh pimpinan sebagai tugas manajerial. Oleh karena itu, pimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakkan personil sehingga semua program kerja institusi dapat terlaksana. Untuk menggerakkan personil dibutuhkan strategi, terutama strategi kepemimpinan dengan mengoptimalisasikan seluruh sumber daya organisasi. Dengan demikian tampak jelas bahwa tugas menggerakkan ini bertumpu pada pimpinan institusi. Agar penggerakkan semua struktur organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan sesuai dengan skenario organisasi, maka institusi memerlukan pemimpin yang efektif atau pimpinan yang kuat (strong leadership). Idealnya seorang pemimpin harus mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri dengan menggunakan kelompok dalam pembuatan keputusan. Kemampuan pemimpin dalam menggerakkan organisasi diwujudkan dengan pelaksanaan tugas yang tepat dan baik, moral kerja yang tinggi dan kontribusi wujud kerja yang dapat meningkatkan kualitas institusi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penggerakan atau pengaktualisasian (actuating) adalah kemampuan pimpinan untuk menggerakkan semua personel dalam menyelesaikan tugas-tugas, program-program, peningkatan kerja antar personel, membangun kerjasama yang baik, menggerakkan sumber daya organisasi serta memberi motivasi kerja. 
  4. Pengawasan (Controlling) Merupakan fungsi pengawasan terhadap seluruh rangkaian yang dilaksanakan sehingga proses berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan adalah suatu konsep yang luas dimana dapat diterapkan kepada manusia, benda dan organisasi. Pengawasan dimaksudkan untuk memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis serta mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi. Pengawasan meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha pencapaian tujuan maupun tindakan untuk mendeteksi serta memperbaiki pelaksanaan yang tidak efektif dan efesien yang dipusatkan pada program dan tanggungjawab yang dapat merangkum semua aspek dalam organisasi. Secara mendasar, pengawasan adalah memperhatikan ukuran penampilan nyata terhadap penampilan perencanaan, yaitu mendeteksi penyebaran secara signifikan antara hasil dengan harapan, mengidentifikasi alasan penyebaran ini serta akhirnya mengambil tindakan perbaikan bila kenyataan sangat jauh dari harapan yang telah direncanakan. Pengawasan mencakup kegiatan manajerial untuk menjamin hasilnya betul-betul dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan menyelesaikan urutan kerja secara logis dengan melakukan penempatan, pemeriksaan bahan, evaluasi hasil kerja dan teknik-teknik manajerial lainnya dengan baik. Pengawasan bisa dikatakan juga suatu proses mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.pendapat ini menggambarkan bahwa aktifitas pengawasan adalah untuk menemukan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai terhadap aktifitas yang direncanakan da dilaksanakan secara objektif. Struktur pengawasan mencakup penataan organisasi, wewenang, tanggungjawab dan konsepsi informasi untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pada suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk mengawasi aktifitas-aktifitas agar sesuai dengan rencana, memastikan para anggota melaksanakan tugas, menjamin bahwa hasil dapat dicapai sesuai dengan rencana. 
Fungsi-fungsi manajemen ini merupakan suatu langkah-langkah yang tersusun secara sistematis dimana meskipun dari setiap pendapat ada susunan dan langkah yang berbeda, semua itu tidak menghilangkan substansi nilai yang ingin disampaikan. Semua fungsi-fungsi tersebut merupakan bagian yang menyusun kesempurnaan manajemen itu sendiri. Dari beberapa fungsi-fungsi manajemen yang diuraikan di atas, pengorganisasian merupakan salah satu dari fungsi manajemen yang utama untuk proses pencapaian tujuan organisasi sehingga dalam pengaktualisasiannya harus dapat dilaksanakan secara benar tanpa mengurangi keberadaan fungsi-fungsi yang lain.
logoblog

6 comments:

  1. Replies
    1. Maksih Sob,..
      Jangan pernah jenuh berkunjung ya..
      Maaf bila replynya telat..
      Salam..

      Delete
  2. Sama-sama Sob..
    Jujur bahwa apa yang tersaji dalam post di atas masih belum lengkap.. Kunjungan Sobat sangat membantu dalam melengkapinya..
    Terimaksih sebelumnya..
    Salam..

    ReplyDelete
  3. Makasih Sob atas kunjungannya..
    Sering-sering berkunjung ya..

    ReplyDelete
  4. terimakasih sangat membantu sekali

    ReplyDelete

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.

loading...