Anggaran Produksi (Production Budget) |
Menurut Hansen dan Mowen (2000:280), Anggaran Produksi (Production Budget) adalah "The production budget describes how many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending inventory requirements”. Anggaran Produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan datang.
Dalam anggaran produksi terdapat tiga kebijakan yaitu :
- Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang. Dalam kegiatan ini jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi cara yang dilakukan dalam kebijakan ini untuk dengan membagi selisih antara persediaan awal dengan persediaan akhir.
- Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi. Jumlah persediaan dalam kebijakan ini dibiarkan mengembang caranya ditentukan terlebih dahulu jumlah yang dibutuhkan selama satu tahun lalu diperkirakan jumlah perbulan yang sama dengan setengah.
- Kebijakan yang merupakan kombinasi. Tingkat produksi maupun tingkat persediaan dalam kebijakan ini dibiarkan berfluktasi meskipun telah ditetapkan dengan cara kombinasi
Selanjutnya, tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
- Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
- Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
- Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
- Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Adapun beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran produksi, antara lain:
- Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-kewak
- Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
- Tenaga kerja yang tersedia.
- Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
- Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan,khususnya yang berkaitan dengan kegiatan produksi,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
- Luas perusahaan yang optimal.
- Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi (inventory policy).
- Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang akan datang.
oke terima kasih infonya
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
Terimakasih atas infonya pak, sukses selalu dan bermanfaat sekali.
ReplyDeleteterimakasih artikel nya cukup menarik nihhttp://goo.gl/LuiEKS
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
infonya sangat menarik dan artikelnya juga berkualitas
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
oke terima kasih infonya
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
Sama-sama..
ReplyDeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
ditunngu updatenya!!!
ReplyDeleteinfo yang bagus
Thanks Sob,..
DeleteSama-sama..
terimakasih buat info mnearik nya semoga bermanfaat http://goo.gl/qbAipv
ReplyDeleteTerimakasih Sob,..
DeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
Terimakasih Sob,..
ReplyDeleteKunjungannya sangat bermanfaat demi pengembangan blog ini..
Boleh donk.
ReplyDeleteHansen dan Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen.Jakarta : Salemba Empat