Beranda

Web Tools

3/09/2013

Departementasi dalam Organisasi

      Sobat pembaca, kayaknya ga ada habis-habisnya ya ketika berbicara soal organisasi.. Nah, kali ini Kreasi Kita berbagi tentang departementasi. Selamat membaca..
Departementasi dalam Organisasi
Departementasi dalam Organisasi
      Efesiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi dari satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja. Dalam memutuskan pola apa yang akan digunakan oleh organisasi untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatannya yang beragam untuk dilaksanakan dapat menggunakan beberapa cara, dimana kegiatan untuk mengelompokkan inilah yang disebut Departementasi. Beberapa bentuk departementasi atas beberapa dasar menurut T. Hani Handoko (1984:176) sebagai berikut : 
  1. Fungsi : pemasaran, akuntansi, produksi atau keuangan.
  2. Produk atau jasa : divisi -divisi.
  3. Wilayah : divisi Sumatera, divisi jawa dan atau operasi internasional 
  4. Langganan : penjualan industri, pedagang, eceran, pemerintah, militer atau konsumen.
  5. Proses atau peralatan : departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian pemasaran dan lain sebagainya.
  6. Waktu : pembagian shiff kerja. 
  7. Pelayanan : bisa mencerminkan kelas eksekutif, kelas bisnis, kelas ekonomi dalam pelayanan.
  8. Alpha-numerical : bisa menggunakan pelayanan telepon dimana, misalnya nomor 00000-50000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor 50001-10000 ditempatkan pada departemen yang lain.
  9. Proyek dan matriks : digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi dengan teknologi tinggi, perusahaan konsultan atau orientasi-energi.
      Dalam hal ini hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan dalam pengelompokkan kegiatan-kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin dijumpai empat, lima atau enam pendekatan digunakan bersama sebagai dasar departementasi. Menurut T. Hani Handoko (1984:167) menyatakan bahwa Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya. Ernest Dale, Organization, American Management Assocition (1967,9) mengemukakan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang Struktur Formal, Mengelompokkan dan Mengatur serta Membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para Anggota-anggota Organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efesien. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini : 
  1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga waktu menganggur, tidak efesien dan terjadi biaya yang semestinya tidak perlu.
  3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efesienan dan konflik-konflik yang merusak.
      Dalam pengorganisasian ada empat syarat yang perlu dipertimbangkan, yang pertama adalah Legitimasi (Legitimacy) merupakan memberikan respon dan tuntutan eksternal dengan menampilkan performa institusi yang dapat meyakinkan pihak-pihak terkait akan kemampuannya mencapai tujuan. Kedua Efesiensi (Effeciency) merupakan pengakuan terhadap institusi dan penggunaan waktu, uang dan sumber daya yang terbatas, yaitu penentuan alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, penggunaan dana yang tepat dan sumber daya dalam mencapai tujuan. Ketiga Keefektifan (Effectiveness) dimana menggambarkan ketepatan pembagian tugas, hak, tanggungjawab, hubungan kerja bagian-bagian organisasi serta menentukan personel dalam melaksanakan tugasnya. Keempat adalah Keunggulan (Excelence) menggambarkan kemampuan institusi dan pimpinan dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sehingga dapat meningkatkan citra dan nama baik organisasi yang akhirnya dapat meningkatkan harga diri dan juga kualitasnya.
     Dengan demikian, maka Fungsi Pengorganisasian dimaksudkan untuk dapat membawa organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan penentuan sumber daya, perancangan dan pelaksanaan program, Penyusunan Struktur dan Pembagian Peran serta tugas-tugas yang jelas ditetapkan.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.