Beranda

Web Tools

1/03/2013

Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Haryono (2001: 4) mengemukakan tujuh prinsip pengendalian internal yang pokok, yaitu:
  1. Penetapan tanggungjawab secara jelas.
  2. Penyelenggaraan pencatatan perusahaan.
  3. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
  4. Pemisahan peralatan dan penyimpanan aktiva.
  5. Pemisahan tanggungjawab atas transaksi yang berkaitan.
  6. Pelaksanaan pemeriksaan secara independen.
  7. Pemakaian peralatan mekanis bila memungkinkan.
Dari pendapat tersebut di atas, maka masing-masing tujuan dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Mengamankan harta perusahaan.
  2. Harta perusahaan perlu diamankan dari segala kemungkinan yang merugikan, kecurangan dan sebagainya. Dan untuk mengawasi kemungkinan tersebut, maka perlu dirancang berbagai metode dan cara-cara tertentu untuk mencegah terjadinya hal-hal di atas. 
  3. Menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan. Catatan akuntansi harus terus-menerus diuji coba (internal check), agar kebenaran data akuntansi dapat di pertahankan. Untuk melaksanakan uji coba tersebut, maka perlu dipisahkan berbagai fungsi yang ada dalam struktur organisasi perusahaan terutama yang menyangkut transaksi keuangan.
  4. Meningkatkan efisiensi operasi perusahaan. Dengan menggunakan metode dan prosedur untuk mengendalikan pemeliharaan, yaitu dengan menyusun pengendalian, pemeriksaan intern akan menjadi alat yang efisien untuk mengendalikan pemeliharaan dengan tujuan akhir menciptakan efektifitas.
  5.  Ketaatan pada kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. Kebijaksanaan pimpinan yang telah ditetapkan dengan surat keputusan, juga memerlukan berbagai aktivitas pengeluaran dan penerimaan dari pendapatan.
Dengan memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas mengenai tujuan pengendalian intern, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan prosedur untuk memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua metode dan kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasional perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan pengendalian intern administratif (Feedback Controls). Pengendalian intern akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh: adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh: pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

5 comments:

  1. Terima kasih sudah berbagi materinya, saya semakin paham mengenai Pengendalian Internal

    ReplyDelete
  2. Pengertian atau definisi mengenai internal audit cukup banyak baik itu dari the IIA, Sawyer maupun menurut para ahli lainnya, baca selengkapnya mengenai: Definisi Internal Audit

    ReplyDelete
  3. Kalau tidak salah katanya sudah ada update terbaru dari komponen coso dari 5 menjadi 8, boleh dishare ga materinya

    ReplyDelete
  4. Maaf mau nanya
    Apa Indikasi adanya pengendalian intern?

    ReplyDelete
  5. Maaf mau nanya
    Apa Indikasi adanya pengendalian intern?

    ReplyDelete

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.